Pembaharuan terpenting dalam
technology mikro-prosesor sejak 40 tahun terakhir” Gordon Moore bukannya mau
berlindung seputar chip 45 nanometer yang segera diproduksi missal oleh Intel. Pendiri Intel ini
tidak lagi merujuk pada hukumnya sendiri bahwa jumlah transistor
dalam prosesor meningkat dua kali lipat setiap 2 tahun. Ini sebagai akibat
adanya perubahan mendasar pada transistor di dalamnya. Penemuan bahan-bahan
baru diharapkan dapat mengatasi masalah yang terkait dnegan semakin kecilnya
transistor, yaitu meningkatnya kebutuhan listrik dan panas yang dihasilkan oleh
prosesor.
Semakin Mini: Ukuran
Transistor Masih 5x Lebar Atom.
Produsen chip melaukan usaha untuk memenuhi hokum Moore. Di satu sisi, penyempurnaan dilakukan pada arsitektur internal chip. Di sisi lain, switching element dan transistor dalam chip dibuat semakin kecil. Transistor yang kecil akan semakin cepat melakukan switching karena jalurnya singkat. Selain itu, tegangan listrik yang dibutuhkan pun semakin kecil. Jadi, arus yang dikonsumsi chip lebih hemat. Material yang dibutuhkan juga semakin sedikit, sehingga biaya produksi menurun. Jika transistor semakin kecil, tentu saja lebih banyak chip bias ditempatkan dalam sebuah wafer. Selain itu, sirkuit tidak perlu semakin kecil dan prosesor yang baru dan lebih cepat tak tak perlu kehilangan volume tiap 2 tahun.
Produsen chip melaukan usaha untuk memenuhi hokum Moore. Di satu sisi, penyempurnaan dilakukan pada arsitektur internal chip. Di sisi lain, switching element dan transistor dalam chip dibuat semakin kecil. Transistor yang kecil akan semakin cepat melakukan switching karena jalurnya singkat. Selain itu, tegangan listrik yang dibutuhkan pun semakin kecil. Jadi, arus yang dikonsumsi chip lebih hemat. Material yang dibutuhkan juga semakin sedikit, sehingga biaya produksi menurun. Jika transistor semakin kecil, tentu saja lebih banyak chip bias ditempatkan dalam sebuah wafer. Selain itu, sirkuit tidak perlu semakin kecil dan prosesor yang baru dan lebih cepat tak tak perlu kehilangan volume tiap 2 tahun.
Sementara itu, ukuran chip secara
fisik sudah mencapai batas. Satu atom silicon, bahan yang saat ini digunakan
untuk semua prosesor, memiliki ukuran sebesar 0.24 nm. Seluruhnya, gate
dialectric dalam transistor masih berukuran 1.2 nm ( sama dengan 5 lebar atom
). Kondisi ini mengakibatkan efek samping yang tidak menguntungkan, seperti
arus bocor dan konsumsi arus yang tinggi. Satu dialectric baru harus ditambah agar
transistor semakin kecil.
High-k / Metal-Gate:
Bahan baru yang Hemat Arus
Antara gate dan silicon channel dalam transistor terdapat sebuah isolator. Isolator ini untuk mencegah agar tegangan pada gate sewaktu transistor aktif tidak bertabrakan dengan tegangan beda-kutub dalam channel isolator ini merupakan sebuah dialectric, yaitu area yang memiliki medan listrik. Selama ini, isolator dibuat dari silicon dioksida. Namun, karena teknik 65nm begitu tipis, feature isolator ini tidak lagi didukung penuh dan antara gate dan channel terdapat arus bocor.
Antara gate dan silicon channel dalam transistor terdapat sebuah isolator. Isolator ini untuk mencegah agar tegangan pada gate sewaktu transistor aktif tidak bertabrakan dengan tegangan beda-kutub dalam channel isolator ini merupakan sebuah dialectric, yaitu area yang memiliki medan listrik. Selama ini, isolator dibuat dari silicon dioksida. Namun, karena teknik 65nm begitu tipis, feature isolator ini tidak lagi didukung penuh dan antara gate dan channel terdapat arus bocor.
Jika menggunakan SiO2,diferensi
tegangan antara gate dan channel untuk transistor 45nm harus tinggi. Ini
mengakibatkan konsumsi arus semakin besar. Oleh sebab itu, dialectric pada
teknik 45nm diganti dengan bahan baru yang disebut High-k. untuk High-k ini,
digunakan bahan yang memiki angka dialectric yang lebih tinggi dibandingkan
dengan silicon dioksida. Huruf k merujuk pada Kappa (bahasa Yunani) yang merupakan satuan angka dialectric. Bahan
dengan nilai Kappa yang tinggi berarti lebih tebal, sekitar 3nm. Namun, ini
tidak mempengaruhi fungsionalitas transistor.
Intel dan AMD sama-sama menggunakan
metal Hafinium sebagai bahan gate-dialectric pada teknik 45nm. Ini mengurangi
arus bucor menjadi sepersepuluhnya. Menurut Intel, konsumsi arus pun menurun
sekitar 30 persen. Penggunaan Hafinium makin berlanjut. Bahan gate dari
polisilikon harus diubah menjadi metal yang tidak sama spesifikasinya. Dalam
hal ini, apa yang dilakukan Intel dan AMD menjadi rahasia perusahaan. Mereka
berusaha untuk mempersingkat switching time transistor sekitar 20 persen. Ini
akan mempercepat kinerja CPU dan menghemat arus. Selain itu, agar lebih ramah
lingkungan, intel berencana untuk tidak lagi menggunakan timbal pada semua
produknya.
Untuk mempersingkat pembahasan ini.
Start lomba uttuk memproduksi prosesor 45nm sudah diambil oleh Intel. mereka
telah memperkenalkan chip 45nm pertama (SRAM) sejak 2005 akhir. PC dan notebook
pertama yang dilengkapi dengan prosesor baru ini sudah diperkenalkan pada awal
tahun 2007. Generasi CPU Intel terbaru dengan nama sandi “Penryn” bakal
diluncurkan pada tahun 2007 akhir untuk menggantikan Core 2 Duo / Core 2 Quad.
Berkat teknik produksi baru ini, Intel
pun dapat meningkatkan kinerja prosesornya sebuah prosesor Dual-Core (Wolfdale)
bakal memiliki kinerja 4.0 GHz pada akhir 2007. pesaingnya, ketinggalan di
belakang. AMD baru memperkenalkan wafer 45nm pertama mereka pada Mei 2007 lalu
di Dresden.
Sementara, prosesornya baru muncul di pasaran pada pertengahan 2008 lalu.
0 komentar:
Posting Komentar