Penyelewengan Kitab Hasyiatul Showi

Tahukah Anda? Kitab Hasyiatul Showi yang begitu terkenal di kalangan ulama diselewengkan dengan dihapusnya beberapa lafadz. Apakah lafadz yang dihapus? Dan dimanakah letaknya? Baca selengkapnya

Download Video Youtube Tanpa Downloader

Dunia programing sudah penuh dengan software-software downloader video Youtube, tapi di balik itu semua ternyata ada cara yang lebih mudah dan simpel dengan pilihan format yang beraneka ragam.

Modem GSM Atau CDMA?

Perbedaan layanan, tarif, dan kualitas jaringan GSM dan CDMA kadang-kadang membuat seorang user kebingungan menentukan pilihannya ketika akan membeli modem. Inilah sedikit perbandingan antara GSM dan CDMA

Download Kamus Al-Munawwir Digital

Kamis, 27 Desember 2012

Sedikit Renungan

 Tidak ada kiranya satupun manusia di dunia ini yang menghendaki dirinya jatuh dalam kenestapaan dan ketidaktentraman. Setiap manusia pada dasarnya menginginkan hidup bahagia selalu mendapatkan ketenangan dan ketentraman  dalam menjalani kehidupannya. Kebutuhan hidup, keamanan dan kesejahteraannya terpenuhi seluruhnya. Tidak kurang satupun. Walhasil manusia menginginkan kehidupannya jauh dari kesengsaraan dan malapetaka. Hal ini sebenarnya merupakan hal yang wajar karena ALLAH telah menciptakan kecenderungan tersebut dalam diri manusia. ALLAH telah menciptakan potensi hidup (naluri dan kebutuhan jasmani) dan akan pada manusia yang menjadikan manusia bergelora untuk hidup dan menata kehidupannya agar menjadi kehidupan yang baik dan semakin baik, terhindar dari kesengsaraan dan malapetaka. Terpenuhi- nya kebutuhan hidup dan tercapainya keinginan manusia memang selalu diatur oleh ALLAH sang pencipta.  
Namun manusia dibolehkan menikmati kehidupan dunia dengan segenap isinya, agar kebutuhan dan keinginan manusia terpenuhi secara adil, merata, aman, tenang, sejahtera dan jauh dari malapetaka. Akan tetapi sistem pengaturan hidup ini telah di turunkan oleh Allah, yakni Agama.
Merenungkan (Ilustrasi)
Berbicara tentang sistem pengaturan kehidupan maka hanya ada dua sumber aturan dan tidak ada yang lain. sumber pertama berasal dari Sang Pencipta yang menciptakan manusia, dunia dan segala isinya, yang kebenarannya pasti dan abadi. Sedangkan yang kedua adalah aturan yang bersumber dari manusia, yang kebenarannya semu / tidak pasti dan temporal. Disinalah mereka yang pro dan kontra dalam menangani suatu permasalahan yang ada di negeri ini. Dengan menimbulkan perbedaan perbedaan dalam menyelesaikannya, dengan moral bangsa yang baik akan menjadikan bangsa tersebut damai,aman,tentram dan indah. Namun sebaliknya moral bangsa yang buruk dapat mengakibatkan kehancuran bangsa. Moral atau akhlak manusia inilah yang menjadi masalah pokok sebenarnya pada kehancuran bangsa. Moral seorang  pemimpin bangsa dan masyarakat merupakan kunci untuk dapat membangun moral bangsa yang baik. Dengan agama yang baik, sosial, pendidikan dan lingkungan yang baik pula dapat menunjang moral masyarakat dan bangsa ini menjadi baik pula.
Lihatlah sejak akhir tahun 2004 sampai sekarang bencana dari negeri kita tercinta ini seolah tidak ada henti-henti nya terjadi mulai dari gempa dan tsunami NAD dan NIAS, hingga akhir-akhir ini mulai dari gempa Sumatra Barat hingga banjir besar yang terjadi di Jakarta. Belum selesai kita tangani yang satu sudah datang lagi bencana berikutnya.
Bahkan data yang kami dapat menunjukkan se menjak tahun 1992 di Jakarta tercatat 157 kasus perkelahian pelajar. Tahun 1994 meningkat menjadi 183 kasus dengan menewaskan 10 pelajar. Tahun 1995 terdapat 194 kasus dengan korban meninggal 13 pelajar dan 2 anggota masyarakat lain. Tahun 1998 ada 230 kasus yang menewaskan 15 pelajar serta 2 anggota Polri, dan tahun berikutnya korban meningkat dengan 37 korban tewas.
Terlihat dari tahun ke tahun jumlah perkelahian dan korban cenderung meningkat. Bahkan sering tercatat dalam satu hari terdapat sampai tiga perkelahian di tiga tempat sekaligus (Tambunan, dalam e-psikologi, 2001). Lebih jauh dijelaskan bahwa dari 15.000 kasus narkoba selama dua tahun terakhir, 46 % di antaranya dilakukan oleh remaja, selain itu di Indonesia diperkirakan bahwa jumlah prostitusi anak juga cukup besar. Departemen Sosial memberikan estimasi bahwa jumlah prostitusi anak yang berusia 15-20 tahun sebanyak 60% dari 71.281 orang. Unicef Indonesia menyebut angka 30% dari 40-150.000, dan Irwanto menyebut angka 87.000 pelacuran anak atau 50% dari total penjaja seks (Sri Wahyuningsih dalam Dep.Sos, 2004). Berdasarkan hasil beberapa penelitian ditemukan bahwa salah satu faktor penyebab timbulnya kenakalan remaja adalah tidak berfungsinya orangtua sebagai figur tauladan bagi anak (Hawari, 1997). Selain itu suasana keluarga yang menimbulkan rasa tidak aman dan tidak menyenangkan serta hubungan keluarga yang kurang baik dapat menimbulkan bahaya psikologis bagi setiap usia terutama pada masa remaja. Menurut Hirschi (dalam Mussen dkk, 1994) orangtua dari remaja nakal cenderung memiliki aspirasi yang minim mengenai anak-anaknya, menghindari keterlibatan keluarga dan kurangnya bimbingan orangtua terhadap remaja. Sebaliknya, suasana keluarga yang menimbulkan rasa aman dan menyenangkan akan menumbuhkan kepribadian yang wajar dan begitu pula sebaliknya. Hal ini disebabkan karena anak yang berasal dari keluarga yang harmonis akan mempersepsi rumah mereka sebagai suatu tempat yang membahagiakan karena semakin sedikit masalah antara orangtua, maka semakin sedikit masalah yang dihadapi anak, dan begitu juga sebaliknya jika anak mempersepsi keluarganya berantakan atau kurang harmonis maka ia akan terbebani dengan masalah yang sedang dihadapi oleh orangtuanya tersebut. Faktor lain yang juga ikut mempengaruhi perilaku kenakalan pada remaja adalah konsep diri yang merupakan pandangan atau keyakinan diri terhadap keseluruhan diri, baik yang menyangkut kelebihan maupun kekurangan diri, sehingga mempunyai pengaruh yang besar terhadap keseluruhan perilaku yang ditampilkan.
Masa remaja merupakan saat individu mengalami kesadaran akan dirinya tentang bagaimana pendapat orang lain tentang dirinya. Pada masa tersebut kemampuan kognitif remaja sudah mulai berkembang, sehingga remaja tidak hanya mampu membentuk pengertian mengenai apa yang ada dalam pikirannya, namun remaja akan berusaha pula untuk mengetahui pikiran orang lain tentang dirinya. Oleh karena itu tanggapan dan penilaian orang lain tentang diri individu akan dapat berpengaruh pada bagaimana individu menilai dirinya sendiri. Conger ( dalam Mönks dkk, 1982) menyatakan bahwa remaja nakal biasanya mempunyai sifat memberontak, ambivalen terhadap otoritas, mendendam, curiga, implusif dan menunjukan kontrol batin yang kurang. Sifat – sifat tersebut mendukung perkembangan konsep diri yang negatif. Rais (dalam Gunarsa, 1983) mengatakan bahwa remaja yang didefinisikan sebagai anak nakal biasanya mempunyai konsep diri lebih negatif dibandingkan dengan anak yang tidak bermasalah. Dengan demikian remaja yang dibesarkan dalam keluarga yang kurang harmonis dan memiliki konsep diri negatif kemungkinan memiliki kecenderungan yang lebih besar menjadi remaja nakal dibandingkan remaja yang dibesarkan dalam keluarga harmonis dan memiliki konsep diri positif.
Ini semua dapat kita lihat dari tantangan pendidikan nasional yang dihadapi oleh bangsa Indonesia, yang dari waktu ke waktu meliputi empat hal, yaitu peningkatan pemerataan kesempatan, kualitas, efisiensi, dan relevansi. Berkaitan dengan kualitas, pendidikan dianggap telah melakukan berbagai kesalahan diantaranya banyak melahirkan lulusan yang tidak memiliki life skill, sehingga banyak lulusan seperti sarjana menjadi pengangguran karena tidak dapat mandiri dalam kehidupannya. Selain itu pendidikan juga kurang menekankan aspek moral sehingga melahirkan manusia - manusia robot yang melakukan tindakan korupsi, kolusi dan nepotisme (amoral). Memang terdapat beberapa lulusan yang cerdas secara intelektual tetapi tidak memiliki kecerdasan emosional dan spiritual. Teori-teori yang dipelajari tidak diimbangi dengan peningkatan moralitas diri dan kurang menyentuh realita kehidupan. Akibatnya apa yang diterima di bangku sekolah dan kuliah berbeda dengan kehidupan masyarakat yang dihadapi, selain itu ilmu yang diperoleh juga tidak dimanfaatkan untuk kemanusiaan.
Terpuruknya bangsa Indonesia bukan hanya tidak memiliki life skill semata, tetapi juga disebabkan oleh krisis moral. Hal ini terjadi karena tidak ditegakannya nilai-nilai kebenaran, keadilan,kejujuran dan keagamaan.
Sesungguhnya ada kolerasi yang kuat antara musibah fisik dengan musibah moral atau kerusakan akhlak manusia. Terjadinya bencana disebabkan akhlak manusia yang rusak dan banyak berbuat maksiat kepada ALLAH SWT. Banyak orang sekarang yang hanya takut kepada manusia tapi tidak takut kepada ALLAH SWT. Mereka melampiaskan seluruh nafsu dan ketamakan serta berlaku sewenang-wenang dengan segala kekuatan yang mereka miliki.
“Kalaulah sekiranya penduduk negeri-negeri itu beriman dan bertaqwa, sungguh kami akan bukakan atas mereka keberkahan dari langit dan bumi, akan tetapi mereka mendustakannya, maka kami siksa mereka dengan kedustaan itu “ ( QS : 96 )
Ayat ALLAH yang tidak bisa kita bantah sama sekali. Jadi jelas sekali keterangan ALLAH SWT. Dalam AL-Qur’an jika manusia itu beriman dan taqwa maka keberkahan melimpah tapi kalau ingkar dan maksiat maka ALLAH SWT mendatangkan adzab dan musibah.
Merebaknya kesyirikan dan tayangan-tayangan yang merusak aqidah di televisi inilah diantara bentuk kerusakan akhlak dan moral manusia di negeri ini. Bagaimana adzab tidak datang secara bertubi-tubi. Penyebabnya adalah ulah tangan manusia itu sendiri.
Kehancuran moral juga berakibat kepada rusaknya persatuan bangsa, Kehancuran moral juga menyebabkan berkembangnya penyakit-penyakit baru dan perilaku aneh, seperti narkoba, seks bebas, pembunuhan secara berantai dan mutilasi dan kanibal.
Kehancuran moral akan berakibat kepada kehancuran fisik, maka adalah merupakan tanggung jawab kita semua untuk memperbaiki moral bangsa ini,moral ummat ini yang sesuai dengan akhlakul karimah.

Ada Apa Dengan Uang



Hidup  kini kian seperti mimpi. Pada banyak kemustahilan atau kemungkinannya. Seperti drama yang tak berbabak dan tak bersekenario, ia datang dan pergi kapan saja, dengan kekacauan atau ketenangan yang pura-pura. Ini ukuran kemanusian, bukan mendahului takdir yang gelap tertutup tabir. Apa yang dahulu mustahil bisa mungkin. Apa yang mungkin bisa berubah mustahil. Dan lagi-lagi, memang begitulah hidup dan juga mimpi. Sebab hidup tak lagi harga untuk sebuah karya, kompetisi, apalagi jati diri. Sebab hidup kini adalah uang. Sebab uang adalah hidup. Tak ada uang jangan berharap hidup. Uang bagaikan Tuhan, bahkan bisa lebih Tuhan daripada Tuhan.  Tuhan yang sebenarnya telah mati dari ingatan dan hati. Tuhan dan uang lebih indah uang. Tuhan hanya tempat bersujud agar uang segera datang.
Ketergantungan akan uang lebih tinggi daripada ketergantungan pada Tuhan. Karena uang mampu melahirkan mimpi dengan begitu cepat dan menghilangkan segala kepenatan hidup. Sedangkan Tuhan dianggap lamban dalam menyelesaikan segala persoalan. Sungguh aneh dan berbahaya pola pikir semacam ini. Sangat berbahaya dan mengerikan.
Karena kemudahan akses terhadap penurunan moral dan kualitas SDM secara intelektual melebar dengan begitu cepat. Maka tak heran bermunculanlah  aktor-aktor baru dengan segala macam permasalahan dan penyelesaiannya. Tidak perlu disebutkan satu per satu disini, karena semua tahu daftar yang begitu menumpuk dan tebal. Untuk mengingatnya pun tak sanggup.
Uang? Ada apa dengan uang? Siapa dia? Mengapa dia mampu menghisap seluruh energi kehidupan? Mengapa dia mampu menina- bobokkan segala aspek dan konsepsi? Atau, sebe narnya pemahaman yang semakin lemah dan tidak mampu berkompetisi dalam kehidupan ini? 
Ada Apa dengan Uang???
Memang, sebagian dari penyelesaian masalah hidup ini memerlukan uang. Namun uang bukanlah segala-galanya. Dia hanyalah secarcik kertas berwarna yang telah disepakati oleh suatu pemerintahan untuk menjadi alat tukar menukar. Karena kesepakatan inilah maka dia bisa digunakan.
Siklus kehidupan yang mendadak bertambah membengkak memaksa setiap orang untuk semakin agresif dalam melawan kehidupan. Sebuah budaya konsumerisme telah menciptakan mimpi-mimpi yang rumit. Wajah-wajah yang penuh gincu status, komoditas anak untuk menjadi pabrik uang atau penyanyi-penyanyi yang berlabelkan black market, hingga kuis-kuis berhadiah milyaran rupiah yang lebih banyak menjanjikan keberuntungan dari pada menempuh pendidikan yang menelan biaya yang tak sedikit.
Bila dilihat dari sudut-sudut tertentu, uang sebenarnya tidaklah ada arti apa-apa. Melainkan konsep pemahaman dalam cara berpikir saja yang menjadikan uang mempunyai kekuatan. Pada banyak keganjilan dan keanehannya uang sering kali menjadi pemicu konflik. Namun konflik-konflik tersebut hanya beratas dasarkan uang. Pemahaman akan sebuat nilai untuk kehormatan selalu menjadi pijakan yang di perjuangkan.
Pemahaman dan – lagi-lagi – pola pikir inilah penyebab terjadinya konflik. Kehilangan sebuah materi seringkali di anggap kehilangan martabat ataupun kehormatan. Lihat betapa ketidakseimbangan, ketika uang (materi) yang berada ditangan hilang, kepanikan dan seribu macam konflik pun muncul. Seolah-olah harta tersebut harus di dapatkan kembali walau sampai memakan korban. Namun keterpurukan akan moral hanya menjadi sebuah wacan dalam berbagai macam diskusi.
Lihat keganjilan dan keanehan dalam hidup ini. Ketika uang menjadi prioritas yang dibanggakan dalam kemewahan dan dianggap mampu mensejahterakan kehidupan, maka moralitas dan pendidikan atau pun kualitas SDM sudah tidak menjadi prioritas dalam segenap proses.
Pertarungan ini pun berlanjut memasuki babak budaya konsumerisme yang telah menciptakan manusia-manusia yang tidak bermoral,tidak berintelektual, pemalas, terpendamnya potensi diri dan individualisme. Pemicu budaya ini dilatar belakangi oleh berdirinya pabrik-pabrik raksasa di pemukiman penduduk, berdirinya industri-industri hiburan, terputusnya akademik, acara-acara televisi yang mempertontonkan mimpi-mimpi dan kemewahan.
Inilah siklus yang aneh. Uang benar-benar telah merasuki alam pikiran. Menjadikan tuhan ataupun surga yang tak ternilai. Meletakkan kehormatan dan kekuatan super power untuk meraih segala-galanya. Seorang anak gadis kampung yang bukan siapa-siapa bisa menjadi komoditas yang menghasilkan uang milyaran rupiah. Seorang anak yang masih ingusan pun bisa berpesta pora dalam pernikahan atau ulang tahun dengan kekayaan dan kedudukannya.
Sungguh ironis. Budaya hedonisme, budaya ke-bakhilan (pelit), budaya ketidaktahuan, budaya yang tidak mencerminkan kemanusiaan. Yang jelas uang dan uang. Kehormatan, mar tabat, kesuksesan, harga diri dan segudang embel-embel aneh bergelantung di pundaknya.
Sebuah hidup yang terbalik dan lihatlah ucapan Nabi mulia itu “sesungguhnya, hilangnya dunia ini disisi Allah, jauh lebih sederhana dari terbunuhnya seorang muslim”.(H.R. Imam Tirmidzi). Artinya, dengan segala hamparan isi dari bumi, baik itu di darat maupun di laut juga yang diperut bumi semua itu lebih sederhana urusannya disisi Allah ketimbang hilangnya satu nyawa. Karena nyawa milik Allah S.W.T.
Belum lagi caci maki terhadap seorang muslim, fitnah, cemooh, hinaan dan ada sebuah gambaran bahwa ketika kekayaan berlimpah maka tidak ada satupun mata yang tidak menghampirinya, namun ketika kemiskinan melanda maka mata-mata tersebut lenyap entah kemana.
Sekali lagi, semua itu tidak ada artinya dihadapan Allah s.w.t. bumi seisinya bagi Allah tidak ada arti apa-apa. Namun ironisnya uang lebih berharga dari pada bumi seisinya di hadapan manusia, yang mana Allah sendiri tidak memandang itu semua lebih berharga.
Pemandangan seperti ini sangatlah menyedihkan. Pribadi-pribadi seperti ini,pribadi yang memerlukan bimbingan baik secara rohani dan maupun intelektual. Rohani atau lebih tepatnya pemahaman akan aqidah yang benar dan tepat yang menumbuhkan keimanan dan rasa kemanusian yang tinggi menjadikan pribadi mulia di hadapan Allah maupun Alam. Ini pun harus didukung oleh intelektualitas. Pendidikan yang baik dari keluarga, lingkungan maupun akademis. Banyak orang memiliki title sarjana, gelar seribu macam gelar, namun belum berarti dia berpendidikan.
Ucapan seorang Nabi mulia, memberikan sebuah gambaran yang pasti, beliau berkata dalam menjawab pertanyaan seorang muslim, “Apakah sebaik-baik tabiat yang dimiliki seorang muslim?” Rasulullah s.a.w menjawab, “yaitu dapat menjaga keselamatann orang-orang muslim dari kejahatan perkataannya dan tangannya.” (H.R. Muslim).
Ucapan ini sungguh besar maknanya. Menjaga keselamatan, tidak hanya menjaga secara fisik, melainkan menjaga rasa aman batin, pikirannya dan emosionalnya. Ketika seorang telah mendapatkan pemahaman akan ajaran yang benar, aqidah yang benar, iman yang baik dan pendidikan yang baik pula, maka dia akan mendapatkan kekayaan jiwa. Jiwa ini akan mengantarkan dia kearah yang baik pula.
Pentingnya persepsi yang tepat dan benar dalam melihat segala kemelut kehidupan memberikan pola pikir yang baik dan menumbuhkan kedewasaan. Kedewasaan yang terbina dengan rapi akan semakin meninggikan kehormatan diri dan orang lain. Bila ini semua ada dalam pribadi maka penghambaan akan uang, tahta, kekuasaan akan sirna.
Maka uang bukanlah kekuatan yang mampu menghisap energi kehidupan, melainkan uang hanya pernak-pernik kehidupan yang perlu dihadapi dengan kekayaan jiwa dan pemahaman yang bijak dan Allah lebih memandang nyawa saudara kita.

Technology 45 NanoMeter

   Pembaharuan terpenting dalam technology mikro-prosesor sejak 40 tahun terakhir” Gordon Moore bukannya mau berlindung seputar chip 45 nanometer yang segera diproduksi missal oleh Intel. Pendiri Intel ini tidak lagi merujuk pada hukumnya sendiri bahwa jumlah transistor dalam prosesor meningkat dua kali lipat setiap 2 tahun. Ini sebagai akibat adanya perubahan mendasar pada transistor di dalamnya. Penemuan bahan-bahan baru diharapkan dapat mengatasi masalah yang terkait dnegan semakin kecilnya transistor, yaitu meningkatnya kebutuhan listrik dan panas yang dihasilkan oleh prosesor.
Semakin Mini: Ukuran Transistor Masih 5x Lebar Atom.
 Produsen chip melaukan usaha untuk memenuhi hokum Moore. Di satu sisi, penyempurnaan dilakukan pada arsitektur internal chip. Di sisi lain, switching element dan transistor dalam chip dibuat semakin kecil. Transistor yang kecil akan semakin cepat melakukan switching karena jalurnya singkat. Selain itu, tegangan listrik yang dibutuhkan pun semakin kecil. Jadi, arus yang dikonsumsi chip lebih hemat. Material yang dibutuhkan juga semakin sedikit, sehingga biaya produksi menurun. Jika transistor semakin kecil, tentu saja lebih banyak chip bias ditempatkan dalam sebuah wafer. Selain itu, sirkuit tidak perlu semakin kecil dan prosesor yang baru dan lebih cepat tak tak perlu kehilangan volume tiap 2 tahun.
Sementara itu, ukuran chip secara fisik sudah mencapai batas. Satu atom silicon, bahan yang saat ini digunakan untuk semua prosesor, memiliki ukuran sebesar 0.24 nm. Seluruhnya, gate dialectric dalam transistor masih berukuran 1.2 nm ( sama dengan 5 lebar atom ). Kondisi ini mengakibatkan efek samping yang tidak menguntungkan, seperti arus bocor dan konsumsi arus yang tinggi. Satu dialectric baru harus ditambah agar transistor semakin kecil.
High-k / Metal-Gate: Bahan baru yang Hemat Arus
 Antara gate dan silicon channel dalam transistor terdapat sebuah isolator. Isolator ini untuk mencegah agar tegangan pada gate sewaktu transistor aktif tidak bertabrakan dengan tegangan beda-kutub dalam channel isolator ini merupakan sebuah dialectric, yaitu area yang memiliki medan listrik. Selama ini, isolator dibuat dari silicon dioksida. Namun, karena teknik 65nm begitu tipis, feature isolator ini tidak lagi didukung penuh dan antara gate dan channel terdapat arus bocor.
Jika menggunakan SiO2,diferensi tegangan antara gate dan channel untuk transistor 45nm harus tinggi. Ini mengakibatkan konsumsi arus semakin besar. Oleh sebab itu, dialectric pada teknik 45nm diganti dengan bahan baru yang disebut High-k. untuk High-k ini, digunakan bahan yang memiki angka dialectric yang lebih tinggi dibandingkan dengan silicon dioksida. Huruf k merujuk pada Kappa (bahasa Yunani) yang merupakan satuan angka dialectric. Bahan dengan nilai Kappa yang tinggi berarti lebih tebal, sekitar 3nm. Namun, ini tidak mempengaruhi fungsionalitas transistor.
Intel dan AMD sama-sama menggunakan metal Hafinium sebagai bahan gate-dialectric pada teknik 45nm. Ini mengurangi arus bucor menjadi sepersepuluhnya. Menurut Intel, konsumsi arus pun menurun sekitar 30 persen. Penggunaan Hafinium makin berlanjut. Bahan gate dari polisilikon harus diubah menjadi metal yang tidak sama spesifikasinya. Dalam hal ini, apa yang dilakukan Intel dan AMD menjadi rahasia perusahaan. Mereka berusaha untuk mempersingkat switching time transistor sekitar 20 persen. Ini akan mempercepat kinerja CPU dan menghemat arus. Selain itu, agar lebih ramah lingkungan, intel berencana untuk tidak lagi menggunakan timbal pada semua produknya.
Untuk mempersingkat pembahasan ini. Start lomba uttuk memproduksi prosesor 45nm sudah diambil oleh Intel. mereka telah memperkenalkan chip 45nm pertama (SRAM) sejak 2005 akhir. PC dan notebook pertama yang dilengkapi dengan prosesor baru ini sudah diperkenalkan pada awal tahun 2007. Generasi CPU Intel terbaru dengan nama sandi “Penryn” bakal diluncurkan pada tahun 2007 akhir untuk menggantikan Core 2 Duo / Core 2 Quad.
Berkat teknik produksi baru ini, Intel pun dapat meningkatkan kinerja prosesornya sebuah prosesor Dual-Core (Wolfdale) bakal memiliki kinerja 4.0 GHz pada akhir 2007. pesaingnya, ketinggalan di belakang. AMD baru memperkenalkan wafer 45nm pertama mereka pada Mei 2007 lalu di Dresden. Sementara, prosesornya baru muncul di pasaran pada pertengahan 2008 lalu.

Rabu, 26 Desember 2012

Ruang Raksasa Dalam Atom



Udara, air, gunung, binatang, tumbuhan, tubuh anda, kursi yang anda duduki, singkatnya segala yang anda saksikan, sentuh dan rasakan, dari yang paling berat hingga yang paling ringan tersusun atas atom-atom. Setiap halaman yang anda baca tersusun atas milyaran atom. Atom adalah partikel yang sangat kecil sehingga tidak dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop yang paling hebat sekalipun. Diameter atom hanyalah berkisar seper satu juta milimeter.
Tidaklah mungkin bagi seseorang untuk melihat benda sekecil ini.
Di bawah ini dipaparkan sebuah contoh untuk memahami dimensi atom:
Anggaplah bahwa anda memegang sebuah kunci di tangan. Sudah pasti, mustahil bagi anda untuk melihat atom-atom pada kunci tersebut. Jika anda bersikeras untuk melihat atom penyusun kunci tersebut, maka anda harus memperbesar kunci menjadi seukuran bumi. Jika anda telah berhasil melakukan pembesaran ini, maka atom-atom yang menyusun kunci tersebut akan terlihat berukuran sebesar buah cherry.
Di bawah ini satu lagi contoh agar kita dapat lebih memahami betapa kecilnya atom, dan bagaimana atom memenuhi segala tempat dan ruang yang ada.
Anggaplah kita ingin menghitung semua atom yang ada dalam sebutir garam dan anggaplah kita mampu menghitung satu milyar atom per detik. Kendatipun kita sangat terampil dalam berhitung, kita akan memerlukan lebih dari lima ratus tahun untuk menghitung jumlah keseluruhan atom yang menyusun sebutir garam yang sangat kecil ini. Subhanallaah…ini baru sebutir garam, bagaimana dengan jumlah atom yang menyusun alam semesta dan seisinya?
Kendatipun ukurannya yang teramat mungil, terdapat sebuah susunan yang sempurna, tanpa cacat, unik dan kompleks dalam atom tersebut yang kecanggihannya dapat disejajarkan dengan sistem yang kita lihat ada pada jagat raya.
Setiap atom tersusun atas sebuah inti dan sejumlah elektron yang bergerak mengikuti kulit orbital pada jarak yang sangat jauh dari inti. Di dalam inti terdapat partikel lain yang disebut proton dan netron.

Kekuatan Tersembunyi pada Inti
Inti atom terletak di bagian paling tengah dari atom dan terdiri dari proton dan netron dengan jumlah sesuai dengan sifat-sifat atom tersebut. Jari-jari inti atom berukuran sekitar seper sepuluh ribu jari-jari atom. Untuk menuliskannya dalam angka, jari-jari atom adalah 10-8 (0,00000001) cm, jari-jari inti adalah 10-12 (0,000000000001) cm. Jadi, volume inti atom adalah setara dengan seper sepuluh milyar volume atom.
Dikarenakan kita tidak dapat membayangkan benda sekecil ini, marilah kita ambil permisalan buah cherry di atas. Atom-atom akan terlihat sebesar buah cherry ketika kunci yang anda pegang diperbesar hingga mencapai ukuran bumi. Akan tetapi perbesaran ini masih sama sekali belum memungkinkan kita untuk melihat inti atom yang terlalu kecil untuk dilihat. Jika kita benar-benar ingin melihatnya maka kita harus meningkatkan perbesaran sekali lagi. Buah cherry yang mewakili ukuran atom harus diperbesar hingga menjadi sebuah bola raksasa dengan diameter dua ratus meter. Bahkan dengan perbesaran ini, inti atom tersebut berukuran tidak lebih dari sebutir debu yang teramat kecil.
Ketika kita bandingkan diameter inti atom yang berukuran 10-13 cm dan diameter atom itu sendiri, yakni 10-8cm, maka yang kita dapatkan adalah sebagaimana berikut: jika kita asumsikan atom tersebut berbentuk bola, maka untuk mengisi bola tersebut hingga penuh, kita akan membutuhkan 1015 (1,000,000,000,000,000) inti atom!
Ada lagi yang lebih mengherankan: kendatipun ukuran inti hanya seper sepuluh milyar ukuran atomnya, inti tersebut memiliki berat 99,95% dari keseluruhan berat atom. Dengan kata lain, hampir seluruh berat atom terpusatkan pada inti. Misalkan anda memiliki rumah dengan luas 10 milyar m2 dan anda harus meletakkan semua perabotan rumah tangga dalam kamar seluas 1 m2di dalam rumah tersebut. Mampukah anda melakukan hal ini? Sudah pasti anda tidak mampu melakukannya. Akan tetapi inilah yang terjadi pada inti atom akibat sebuah gaya yang sangat kuat yang tidak ada duanya di alam ini. Gaya ini disebut “strong nuclear force (gaya inti kuat)”, satu di antara empat gaya fundamental yang ada di alam semesta yakni: 1. strong nuclear force (gaya inti kuat), 2. weak nuclear force (gaya inti lemah), 3. gravitational force (gaya grafitasi), dan 4. electromagnetic force (gaya elektromagnetik).
Gaya inti kuat, yang merupakan gaya paling kuat yang ada di alam, mengikat inti atom sehingga stabil dan mencegahnya dari pecah berkeping-keping. Semua proton-proton pembentuk inti bermuatan positif dan, oleh karenanya, mereka saling tolak-menolak akibat gaya electromagnetik mereka yang sejenis. Akan tetapi, gaya inti kuat yang memiliki kekuatan 100 kali lebih besar dari gaya tolak-menolak proton ini menjadikan gaya electromagnetik tidak efektif. Hal inilah yang mampu menjadikan proton-proton pada inti terikat dan bergabung pada inti atom.
Singkat kata, terdapat dua gaya yang saling berinteraksi dalam sebuah atom yang amat kecil. Inti atom tersebut dapat terus-menerus berada dalam keadaan terikat dan stabil disebabkan karena gaya-gaya yang memiliki nilai yang akurat ini.
Ketika kita memperhatikan ukuran atom yang sangat kecil dan kemudian jumlah keseluruhan atom di jagat raya, sungguh tidak sepatutnya kita tidak mampu memahami adanya keseimbangan dan rancangan yang luar bisaa pada alam ciptaan Allah ini. Sungguh jelas bahwa gaya-gaya fundamental di alam telah diciptakan Allah secara khusus dengan ilmu, hikmah dan kekuasaan yang maha besar.
“Pengetahuan Tuhanku meliputi segala sesuatu. Maka apakah kamu tidak dapat mengambil pelajaran”. QS. Al-An’aam, 6:80)

Ruang Kosong pada Atom
Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, bagian terbesar dari sebuah atom terdiri dari ruang kosong. Mungkin kita bertanya-tanya dalam hati: “Mengapa mesti ada ruang kosong ini?” Marilah kita merenung sejenak. Secara sederhana, atom terdiri atas sebuah inti yang dikelilingi oleh elektron-elektron. Antara inti dan orbit elektron ini tidak dijumpai  partikel atau benda kecil apapun. Jarak mikroskopis (yang padanya tidak dijumpai partikel apapun) ini ternyata sangat besar jika dilihat dari skala atom. Kita dapat memisalkan skala ini sebagaimana berikut: jika sebutir kelereng berdiameter 1 cm mewakili elektron yang terdekat dengan inti atom, maka inti atom tersebut berada pada jarak 1 km dari kelereng ini. Di bawah ini sebuah kutipan yang memberikan gambaran yang lebih jelas kepada kita tentang dimensi ruang kosong pada atom:
“Terdapat ruang kosong besar [yang mengisi ruang] antara partikel-partikel dasar [penyusun atom]. Jika saya umpamakan proton dari inti atom oksigen sebagai kepala jarum yang tergeletak di atas meja di depan saya, maka elektron yang berputar mengelilinginya akan membuat orbit lingkaran yang melalui negeri Belanda, Jerman dan Spanyol (penulis kutipan ini hidup di Perancis). Oleh karenanya, jika semua atom yang menyusun tubuh saya saling mendekatkan diri satu sama lain, hingga semua atom ini saling bersentuhan, maka anda tidak akan mampu melihat saya lagi. Anda benar-benar tidak akan pernah dapat melihat saya dengan mata telanjang. [Tubuh] saya akan [menjadi] sekecil partikel debu berukuran seper sekian ribu milimeter.”
(Jean Guitton, Dieu et La Science: Vers Le Métaréalisme, Paris: Grasset, 1991, p. 62)
Sampai di sini, kita telah memahami bahwa terdapat kemiripan antara ruang kosong pada sistem paling kecil seperti atom dengan ruang kosong pada sistem paling besar seperti alam semesta. Ketika kita arahkan penglihatan kita pada bintang-bintang, akan kita lihat ruang hampa sebagaimana ada pada atom. Terdapat ruang hampa berjarak milyaran kilometer di antara berbagai bintang dan di antara galaksi-galaksi. Namun, di kedua macam ruang hampa ini, terdapat sebuah keteraturan yang luar bisaa yang sulit dipahami akal manusia.
“Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang? Kemudian pandanglah sekali lagi niscaya penglihatanmu akan kembali kepadamu dengan tidak menemukan sesuatu cacat dan penglihatanmu itupun dalam keadaan payah.” (QS. Al-Mulk, 67:3-4)
Wallaahu a’lam

( dikutip dari karya Harun Yahya)

Selasa, 25 Desember 2012

Bedanya Otak Manusia Dan Otak Komputer


Kecanggihan teknologi dewasa ini, mengalami peningkatan yang begitu cepat. Semua dapat kita temui dalam hitungan detik saja. Bahkan sebelum mata kita berkedip data yang kita cari sudah ada dihadapan kita. Transformasi data yang diolah pun begitu cepat. Sebagai contoh, ketika kita mengirim sebuah pesan singkat ke teman kita, data yang di kirimkan dari handpone kita sudah sampai ke handpone teman kita hanya dalam hitungan detik saja dan terlebih lagi data-data tersebut dikirimkan hanya berupa sebuah gelombang radio dan perpindahan data-data hanya dalam sebuah bahasa yang diterjemahkan oleh sebuah sinyal listrik saja.
Kembali ke permasalahn kita. Baiklah, disini kita akan membahas perbedaan antara otak komputer dan otak CPU.walaupun kita tahu bahwa otak komputer masih jauh dari kesempurnaan. Ok mari kita mulai.Otak computer hanya melakukan proses penghitungan aritmatik dan logika saja, tapi kalau otak manusia dapat mengkoordinasi bagian tubuh kita yang lain, misalnya menerima rangsangan lalu meneruskannya dan kita bisa bereaksi akan rangsangan tersebut, Kalau computer belum mampu menimbulkan rangsangan untuk mengerakkan sebuah mouse.
Bedanya lagi, otak computer menjalankan perintah sesuai dengan yang di instruksikan, kalau otak manusia bisa menjalankan sesuai dengan inisiatifnya, Otak computer itu terdiri dari Ic (integrated circuit), kalau otak manusia jelas berupa sel-sel organic.
Bagaimana pun otak computer dan manusia sama- sama beraliran listrik, tapi juga ratusan ribu reaksi kimia dan itu hanya dalam hitungan satu detik. Dalam otak manusia dan otak computer (Prosessor computer) sebenarnya sama-sama menggunakan signal listrik untuk bekerja. Namun cara transmisi singnal listrik antara otak manusia dan Prosessor computer sangat berbeda. Di dalam otak manusia singnal listrik yang dihasilkan bukan dengan cara aliran circuit elektronik .
Prosessor computer adalah transistor. Sementara di dalam otak manusia unit dasarnya adalah sel syaraf (NERVE CELL). Namun sebenarnya perbedaan cara transmisi listrik pada otak manusia dan Prosessor computer saja belum membuat perbedaan yang nyata antara Prosessor computer dan otak manusia. Sebuah computer misalnya bisaanya melakukan serangkaian operasi urut dengan cara (misalnya dalam operasi sederhana) sekelompok transistor mengambil dua buah angka, lalu menambahkan kedua angka tersebut dan meneruskan hasilnya ke sekelompok transistor lainya untuk diadakan manpulasi lebih lanjut dan seterusnya, jadi konfigurasi alami dari sebuah computer adalah sebuah transistor yang berhubungan oleh transistor yang lain.
Sementara itu otak, beroperasi dengan cara sangat berbeda setiap sel syaraf (nerve cell) yang jumlahnya triliunan itu terhubung bukan hanya dengan dua atau tiga sel syaraf lainya namun dengan ribuan sel syaraf lainya. Jadi alur sinyal atau informasi yang mengalir ke dalam sebuah sel syaraf sangat kompleks karena bisa datang dari ribuan sel syaraf lainya. Itulah salah satu yang menyebabkan kenapa kemampuan otak manusia berbeda dengan otak computer. Misalnya di dalam otak kita terdapat 1 triliunan sel (kemungkinan bisa lebih) dan setiap sel terhubung dengan paling sedikit 1000 sel lainya maka didalam otak kita paling sedikit ada triliunan koneksi diantara sel-sel otak kita. Sebuah jumlah yang funtastis. Koneksi sebanyak itu tentu saja tidak mungkin ada dalam Prosessor computer karena dengan technology sekarang yang kita punyai saat ini membuat sebuah computer sesuper apapun tingkat konektifitasnya masih jauh dibawah konektifitas sel-sel syaraf yang ada di otak kita.

PERBEDAAN DAN PERSAMAAN OTAK MANUSIA DENGAN PROCESSOR
       Fungsi dari Prosessor sendiri sesuai dengan namanya yaitu memproses. Prosessor adalah sebuah chip dalam system computer yang menjalankan jutaan intruksi, proses yang dilakukan oleh Prosessor hanyalah sebatas melakukan perhitungan aritmatik dan logika saja.
Sedangkan otak manusia adalah organ yang bisa mengkoordinasi selruh tubuh, memproses input yang masuk, menrjemahkan input dan menyimpan informasi yang diperolehnya atau meneruskan ke organ yang lain seperti efektor. Organ tersebut bernama Otak. Otak manusia di bagi menjadi 3 yaitu Otak depan/Besar (cerebrum). Otak tengah (mesensefalon) dan otak kecil (cerebellum). Otak depan berfungsi sebagai pusat penglihatan, pendengaran, pengaturan kulit dan otot, pusat perkembangan, kecerdasan dan ingatan, Otak tengah untuk mengatur pusat refleksi mata, pengaturan suhu, keseimbangan cairan tubuh, metabolism lemak, tekanan darah, tidur dan selerah makan. Otak kecil untuk mengkoordinasi gerakan otot sadar dan keseimbangan. Otak memproses input yang berasal dari mat, telinga, kulit, hidung maupun lidah ,input tersebut kemudian diproses dan diterjemahkan untuk kemudian bisa disimpan atau diteruskan ke organ tubuh yang lain.
Sebagaimana telah kita lihat, otak manusia memiliki sifat-sifat yang jauh lebih bagus dibandingkan computer. dan pengembangan CPU pun masih berlanjut. Kita tunggu saja kelanjutannya.